Waktu


Tetap ada Celah bagi Minimarket di Jakarta
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kukuh melaksanakan instruksi Gubernur No.115/2006 tentang Penundaan Perizinan Minimarket di Provinsi DKI Jakarta. Meski Pemerintah Provindi DKI Jakarta telah menahan permohonan 400 pendirian izin sejak 2006, jaringan minimarket tetap tumbuh subur di Jakarta. Dua tahun terakhir, masih banyak minimarket berdiri. Satu contoh sebuah gerai Indomaret di Jalan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan berdiri sejak akhir tahun 2007 silam. Kok bisa lolos? " Setahu saya, selama surat pengurusan izinnya diproses sebelum 2006, tidak ada masalah, " dalih Laurensius Tirta Widjaja, Direktur Operasional PT Indomarco Prismatama, pengelola jaringan Indomaret, Jumat (13/2). Di mata pengelola minimarket, instruksi Gubernur DKI No. 115/2006 tersebut bukan harga mati.
Pengusaha dan pemerintah masih mencari kesepakatan terbaik. "Mungkin yang tidak diperbolehkan adalah berdiri di tempat umum dekat pasar, " kata Laurensius. Untuk menyiasati perizinan, Indomaret gencar menyasar kawasan perkantoran dan apartemen. Selain itu, Indomaret yang memiliki 3100 gerai sampai akhir 2008 lalu juga ekspansif menggarap pasar di luar Jakarta. Tahun ini, targetnya mereka akan membuka minimal 650 gerai baru. "Kalaupun nanti ada ketentuan terbaru dari pemerintah, kami pasti patuhi,"ujarnya.
Pesaing terdekat Indomaret, Alfamart mengaku tidak terkejut dengan isi instruksi Gubernur DKI itu. Sejak tahun 2006, Alfamart memfokuskan diri membuka gerai di luar Jakarta. "Kalau pun ada gerai Alfamart yang termasuk dalam 400 minimarket yang ditahan izinnya, pastinya, saat ini perizinannya sedang diurus, " ujar Didit Setiadi, Manajer Komunikasi Perusahaan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, pemilik jaringan Alfamart. Didit optimis, gerai Alfamart tetap bisa buka di Jakarta asal sesuai peruntukannya dan tidak menyalahi izin. "Misalkan, di apartemen atau tempat public yang perlu minimarket. Jadi, tetap ada celah." ujarnya. Sampai akhir 2008, Alfamart sudah memiliki 2.800 gerai dengan fokus penyebaran di Jawa dan Lampung. Tahun ini Alfamart menargetkan menambah 500 gerai baru.
Di tengah kemacetan izin minimarket di Jakarta, PT Midi Utama justru melenggang dengan Alfa Midi. Gerai ini merupakan bentuk tengah antara supermarket dan minimarket dengan luasan 200 meter persegi. Agus Setiawan, Direktur Operasional PT Midi Utama mengaku, gerainya merupakan jawaban kebutuhan konsumen yang makin bertambah. Kini Alfa Midi telah membuka 60 gerai di Jakarta dan Surabaya. �Kami tak mendapat kesulitan berarti dalam proses perizinan,�katanya. (Aprilia Ika, KONTAN, 14 Februari 2009)